Jumat, 15 Mei 2009

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul "Peranan Bimbingan Konseling Dalam Pengembangan Pembinaan Akhlak Siswa SMAN I Batang Kapas".

B. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad XXI, yang dikenal dengan era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang telekomunikasi mengakibatkan dunia tanpa batas.
Dengan adanya dunia tanpa batas (Borderless World), perdagangan bebas, dan dunia yang terbuka, maka umat manusia bisa lebih saling mengenal kemampuan suatu bangsa, saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain. Maka dengan sendirinya manusia semakin memperoleh pengetahuan yang lebih banyak dan horizon yang luas.( Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: 2001 hal. 41-42)
Pengetahuan terhadap keadaan kebudayaan lain sangat transparan yang dapat mempengaruhi kepribadian masyarakat Indonesia yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Budaya-budaya barat khususnya dan luar negeri umumnya dengan mudah memasuki areal wilayah budaya Indonesia dan mempengaruhi bahkan diserap atau dipakai oleh bangsa Indonesia. Unsur budaya asing yang sesuai dan positif menjadi kekayaan khasanah budaya kita, tetapi yang negatif dan tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia menjadi tantangan dan, "masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak".(Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar: 2003 hal. 357)
Diantara masalah-masalah sosial yang berhubungan langsung dengan pendidikan adalah perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan narkotika, alkoholisme, kenakalan remaja dan sebagainya.
Dalam melaksanakan tugasnya, SMAN I Batang Kapas berpedoman kepada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang didalamnya terdapat materi pendidikan Bimbingan Konseling dan Aqidah Akhlaq, dan berpedoman pada visi sekolah yakni "unggul dalam ilmu, berakhlakul karimah, berguna bagi sesama".(Dokumentasi SMAN I Batang Kapas)
Namun demikian dalam kenyataannya masih sering juga terjadi perilaku-perilaku siswa yang melanggar norma-norma sosial atau bahkan norma agama. Dengan adanya fakta tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut.

C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian dan berdasarkan pada latar belakang masalah seperti diuraikan terdahulu maka, masalah yang akan diteliti, penulis batasi dan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peranan Bimbingan Konseling dalam membina akhlak siswa SMAN I Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan?
2. Langkah-langkah apa sajakah yang dilaksanakan di SMAN I Batang Kapas dalam membina akhlak siswa?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan pembinaan akhlak siswa SMAN I Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan?

D. Penjelasan Judul
Dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya pemahaman atau penafsiran yang tidak sesuai dengan makna yang peneliti/penulis maksudkan, maka dipandang perlu istilah-istilah dalam judul penelitian ini peneliti/penulis tegaskan sebagai berikut:
1. Peranan
Dilihat dari segi arti bahasa, kata peranan berasal dari kata dasar "Peran" yang berarti "seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat"mendapat akhiran "an" menjadi "peranan" yang berarti "bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan".(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 667)
2. Bimbingan Konseling
Kata bimbingan berarti "petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan dan sebagainya sesuatu",(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 117), sedangkan konseling berasal dari kata bahasa Inggris, "Counseling", yang berarti "pemberian nasehat, perembukan, penyuluhan".(Jhon M Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia: 2000 hal. 150), Jadi bimbingan konseling merupakan dua buah aktivitas yang saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud dalam aktivitas tersebut.
3. Pengembangan Pembinaan
Kata pengembangan berarti, "Proses, cara, perbuatan mengembangkan"(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 117). Yang dimaksud pengembangan di sini adalah suatu cara menjadikan maju, baik atau sempurna. Sedangkan pembinaan berarti, "usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik".(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 414)
4. Akhlak Siswa
Yang dimaksud dengan akhlak adalah "suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu)"(Zahrudin AR, M, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak: 2004) hal. 4). Kata siswa berarti "murid (terutama pada tingkat dasar dan menengah), pelajar".(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1993 hal. 849)
Berdasarkan batasan-batasan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan tema penelitian, "Peranan Bimbingan Konseling dalam Membina Akhlak Siswa SMAN I Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan," adalah "seperangkat harapan dari tugas utama bimbingan dan penyuluhan dalam membangun siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Batang Kapas berakhlak atau berkepribadian yang lebih baik."

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui peranan Bimbingan Konseling dalam membina siswa SMAN I Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan SMAN I Batang Kapas dalam membina akhlak siswa.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pembinaan akhlak siswa SMAN I Batang Kapas

F. Kegunaan Penelitian
Kegiatan penelitian terhadap masalah dalam judul penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Secara Teoritik Subtantif
Kegunaan teoritis adalah untuk merencanakan perbaikan dan penyempurnaan dalam melakukan kegiatan Bimbingan Konseling di lingkungan sekolah umumnya dan SMAN I Batang Kapas khususnya, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para konselor dalam menghadapi permasalahan kliennya.
2. Secara Empirik
Kegunaan praktis penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang peningkatan kualitas pelayanan Bimbingan Konseling pada SMAN I Batang Kapas dan menambah khasanah pengetahuan, terutama Bimbingan Konseling Islam, serta memberi pengalaman yang besar terhadap penulis tentang liku-liku pelayanan Bimbingan Konseling.





BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Landasan Teori
1. Tinjauan tentang bimbingan konseling
Dalam tinjauan tentang bimbingan konseling meliputi:
a. Pengertian Bimbingan Konseling
b. Tujuan Bimbingan Konseling
c. Fungsi Bimbingan Konseling
d. Unsur-unsur Bimbingan Konseling
e. Bimbingan Konseling Islami
f. Peranan Bimbingan Konseling
2. Tinjauan tentang akhlak
Mengenai tinjauan tentang akhlak ini akan dibahas hal-hal sebagai berikut:
a. Pengertian Akhlak
b. Sumber-Sumber Akhlak
c. Proses Terbentuknya Akhlak
3. Tinjauan tentang pembinaan akhlak
Tinjauan pembinaan akhlak meliputi:
a. Pengertian Pembinaan Akhlak
b. Dasar dan Tujuan Pembinaan Akhlak
c. Aspek-Aspek Pembinaan Akhlak
d. Materi Pembinaan Akhlak

B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Bimbingan Konseling telah banyak dilakukan, terbukti dengan ditemukannya berbagai karya ilmiah yang diantaranya adalah berupa skripsi sebagai berikut:
1. Problematika Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan di SMK Muhammadiyah 3 Klaten, karya Eko Siswanto, Mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2001.
2. Bimbingan Konseling Islami bagi siswa-siswi MAN Laboratorium Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Karya Wardani, Mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Tahun 2001.
3. Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam membina akhlak siswa MAN Sumpiuh, Karya M. Imron Rosyadi, mahasiswa Fakultas Da'wah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam tahun 2007.
Skripsi tersebut diatas memang memberi tempat tentang pembahasan Bimbingan Konseling. Namun penelitian tersebut mempunyai perbedaan khususnya adalah perbedaan waktu, tempat dan lain-lain. Disamping itu, bila dilihat pada pembahasannya juga terdapat perbedaan yakni tentang bahasan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan akhlak dalam skripsi Eko Siswanto, Wardani maupun M. Imron Rosyadi.

C. Hipotesis Penelitian
1. Bimbingan Konseling mempunyai peran penting dalam membina akhlak siswa SMAN I Batang Kapas
2. Terdapat langkah-langkah tertentu dalam membina akhlak siswa SMAN I Batang Kapas
3. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak siswa SMAN I Batang Kapas

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Adapun alat-alat tersebut meliputi: angket, lembar observasi, daftar interview, alat perekam, alat tulis, dan alat-alat lain yang sesuai dan dibutuhkan.




BAB III
METODOLOGI

A. Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang membahas masalah sosial, maka dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, kualitatif, sehingga dalam laporan hasil penelitian diungkapkan secara apa adanya dalam bentuk uraian naratif.

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sumber data yang diperoleh secara langsung di lapangan. Dalam hal ini yang menjadi sumber data penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Batang Kapas adalah:
1. Kepala Sekolah
2. Waka Kurikulum
3. Guru dan Petugas BK
4. Siswa sebagai sample
5. Karyawan TU yang berhubungan dengan penelitian
6. Dokumen Sekolah

C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dari sumber penelitian maka ada beberapa teknik pngumpulan data yang sesuai yaitu:
1. Interview (wawancara)
Wawancara ini dilakukan utamanya terhadap Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru dan Petugas BK serta Karyawan TU yang relevan.
2. Observasi (pengamatan)
Observasi dilaksanakan terhadap fenomena geografis Sekolah Menengah Atas Negeri I Batang Kapas juga terhadap gejala-gejala siswa yang dapat diamati selama penelitian.


3. Angket (kuesioner)
Angket ini ditujukan kepada siswa yang terpilih sebagai sampel penelitian yang diharapkan mampu mewakili keseluruhan observasi.
4. Dokumentasi
Peneliti berusaha mendapatkan keterangan yang bersumber pada dokumen Sekolah dengan cara menyalin, mencatat keterangan yang diperlukan.

D. Teknik Analisis Data
Dalam mengolah data nantinya, peneliti menggunakan teknik deskriptif, analisis, sehingga dalam pelaporan hasil penelitian tidak sekedar menyimpulkan dan menyusun data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi data.

E. Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah penyusunan proposal pembahasan penelitian, maka proposal ini dibagi kedalam tiga bagian yaitu:
Bagian awal yang terdiri dari tiga hal yakni halaman judul, halaman persetujuan, dan daftar isi.
Bagian kedua yang terdiri dari tiga bab yaitu bab pertama yang terdiri dari, judul penelitian, latar belakang masalah, pembatasan masalah, penegasan istilah, tujuan dan kegunaan penelitian. Bab kedua berupa kerangka teoritis yang meliputi landasan teori, hasil penelitian terdahulu, hipotesa dan instrumen penelitian. Bab ketiga, metodologi penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data serta sistematika pembahasan.
Bagian akhir proposal yang meliputi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.








DAFTAR PUSTAKA

Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta, Paramadina, 2001.
Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (DEPDIKBUD), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1993.
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Quantum Teaching, 2005.
Zahrudin AR, M, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta, 2004.
James A. Black, Dean J Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, PT. Refika Aditama, Bandung, 2001.
Yayasan Penyelenggara Terjemahan Al Qur'an, Al Qur'an dan Terjemahnya, Lubuk Agung, Bandung, 1989.
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, PT. Hidakarya Agung, Jakarta, tanpa tahun.

Tidak ada komentar: